GOOGLE

Jumat, 31 Januari 2014

Pengertian Nyepi


Nyepi berasal dari kata sepi (sunyi, senyap). Hari Raya Nyepi sebenarnya merupakan perayaan Tahun Baru Hindu berdasarkan penanggalan/kalender caka, yang dimulai sejak tahun 78 Masehi. Tidak seperti perayaan tahun baru Masehi, Tahun Baru Saka di Bali dimulai dengan menyepi. Tidak ada aktivitas seperti biasa. Semua kegiatan ditiadakan, termasuk pelayanan umum, seperti Bandar Udara Internasional pun tutup, namun tidak untuk rumah sakit.
Tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia/microcosmos) dan Bhuana Agung/macrocosmos (alam semesta). Sebelum Hari Raya Nyepi, terdapat beberapa rangkaian upacara yang dilakukan umat Hindu, khususnya di daerah Bali.
Melasti, Tawur (Pecaruan), dan Pengrupukan
Tiga atau dua hari sebelum Nyepi, umat Hindu melakukan Penyucian dengan melakukan upacara Melasti atau disebut juga Melis/Mekiyis. Pada hari tersebut, segala sarana persembahyangan yang ada di Pura (tempat suci) diarak ke pantai atau danau, karena laut atau danau adalah sumber air suci (tirta amerta) dan bisa menyucikan segala leteh (kotor) di dalam diri manusia dan alam.
Sehari sebelum Nyepi, yaitu pada "tilem sasih kesanga" (bulan mati yang ke-9), umat Hindu melaksanakan upacara Buta Yadnya di segala tingkatan masyarakat, mulai dari masing-masing keluarga, banjar, desa, kecamatan, dan seterusnya, dengan mengambil salah satu dari jenis-jenis caru (semacam sesajian) menurut kemampuannya. Buta Yadnya itu masing-masing bernama Pañca Sata (kecil), Pañca Sanak (sedang), dan Tawur Agung (besar). Tawur atau pecaruan sendiri merupakan penyucian/pemarisuda Buta Kala, dan segala leteh (kekotoran) diharapkan sirna semuanya. Caru yang dilaksanakan di rumah masing-masing terdiri dari nasi manca (lima) warna berjumlah 9 tanding/paket beserta lauk pauknya, seperti ayam brumbun (berwarna-warni) disertai tetabuhan arak/tuak. Buta Yadnya ini ditujukan kepada Sang Buta Raja, Buta Kala dan Batara Kala, dengan memohon supaya mereka tidak mengganggu umat.
Mecaru diikuti oleh upacara pengerupukan, yaitu menyebar-nyebar nasi tawur, mengobori-obori rumah dan seluruh pekarangan, menyemburi rumah dan pekarangan dengan mesiu, serta memukul benda-benda apa saja (biasanya kentongan) hingga bersuara ramai/gaduh. Tahapan ini dilakukan untuk mengusir Buta Kala dari lingkungan rumah, pekarangan, dan lingkungan sekitar. Khusus di Bali, pengrupukan biasanya dimeriahkan dengan pawai ogoh-ogoh yang merupakan perwujudan Buta Kala yang diarak keliling lingkungan, dan kemudian dibakar. Tujuannya sama yaitu mengusir Buta Kala dari lingkungan sekitar.
 
Puncak acara Nyepi
Keesokan harinya, yaitu pada pinanggal pisan, sasih Kedasa (tanggal 1, bulan ke-10), tibalah Hari Raya Nyepi sesungguhnya. Pada hari ini suasana seperti mati. Tidak ada kesibukan aktivitas seperti biasa. Pada hari ini umat Hindu melaksanakan "Catur Brata" Penyepian yang terdiri dari amati geni (tiada berapi-api/tidak menggunakan dan atau menghidupkan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak mendengarkan hiburan). Serta bagi yang mampu juga melaksanakan tapa, brata, yoga, dan semadhi.
Demikianlah untuk masa baru, benar-benar dimulai dengan suatu halaman baru yang putih bersih. Untuk memulai hidup dalam tahun baru Caka pun, dasar ini dipergunakan, sehingga semua yang kita lakukan berawal dari tidak ada,suci dan bersih. Tiap orang berilmu (sang wruhing tattwa jñana) melaksanakan brata (pengekangan hawa nafsu), yoga (menghubungkan jiwa dengan paramatma (Tuhan)), tapa (latihan ketahanan menderita), dan samadi (manunggal kepada Tuhan, yang tujuan akhirnya adalah kesucian lahir batin).
Semua itu menjadi keharusan bagi umat Hindu agar memiliki kesiapan batin untuk menghadapi setiap tantangan kehidupan pada tahun yang baru.
Ngembak Geni (Ngembak Api)
Rangkaian terakhir dari perayaan Tahun Baru Saka adalah hari Ngembak Geni yang jatuh pada "pinanggal ping kalih" (tanggal 2) sasih kedasa (bulan X). Pada hari ini Tahun Baru Saka tersebut memasuki hari ke dua. Umat Hindu melakukan Dharma Shanti dengan keluarga besar dan tetangga, mengucap syukur dan saling maaf memaafkan (ksama) satu sama lain, untuk memulai lembaran tahun baru yang bersih. Inti Dharma Santi adalah filsafat Tattwamasi yang memandang bahwa semua manusia di seluruh penjuru bumi sebagai ciptaan Ida Sanghyang Widhi Wasa hendaknya saling menyayangi satu dengan yang lain, memaafkan segala kesalahan dan kekeliruan. Hidup di dalam kerukunan dan damai.

Sabtu, 18 Januari 2014

Potong Gigi Bali


Potong Gigi Bali

Kedengaran sedikit aneh tradisi bali yang satu ini, saat anda liburan ke Bali mungkin ada menyempatkan diri untuk melihat upacara wajib bagi seluruh umat hindu Bali ini.

Saat anda Liburan ke bali hal unik yang satu ini mungkin bisa anda jumpai yaitu potong gigi bali sastra tentang Upacara potong gigi adalah lontar Kala Pati, kala tattwa,Semaradhana,dan sang Hyang Yama.dalam lontar kala Pati disebutkan bahwa potong gigi sebagai tanda perubahan status seseorang menjadi manusia sejati yaitu manusia yang berbudi dan suci sehingga kelak di kemudian hari bila meniggal dunia sang roh dapat bertemu dengan para leluhur di sorga Loka. Lontar Kala tattwa menyebutkan bahwa Bathara Kala sebagai putra Dewa Siwa dengan Dewi Uma tidak bisa bertemu dengan ayahnya di sorga sebelum taringnya dipotong.Oleh karena itu, manusia hendaknya menuruti jejak Bathara kala agar rohnya dapat bertemu dengan roh leluhur di sorga.dalam lontar Semaradhana disebutkan bahwa Bethara Gana sebagai putra Dewa Siwa yang lain dapat mengalahkan raksasa NIlarudraka yang menyerang sorgaloka dengan menggunakan potongan taringnya. Upacara potong gigi boleh dilaksanakan bila naka sudah menginjak dewasa, ditandai dengan menstruasi untuk wanita dan suara yang membesar untuk pria.Biasanya hal ini muncul di kala usia 14 tahun.

Hakekat Upacara potong gigi dapat disimak lebih lanjut dari lontar kalapati dimana disebutkan bahwa gigi yang digosok atau diratakan dari gerigi adalah enam buah yaitu dua taringdan empat gigi seri di atas.Pemotongan enam gigi itu melambangkan symbol pengendalian terhadap sad Ripu (enam musuh dalam diri manusia).Meliputi kama (hawa nafsu),Loba (rakus), Krodha (marah),mada (mabuk),moha (bingung),dan Matsarya (iri hati).Sad Ripu yang tidak terkendalikan ini akan membahayakan kehidupan manusia,maka kewajiban setiap orang tua untuk menasehati anak-anaknya serta memohon kepada Hyang Widhi Wasa agar terhindar dari pengaruh sad ripu.Makna yang tersirat dari mitologi Kala Pati, kala Tattwa dan Semaradhana ini adalah mengupayakan kehidupan manusia yang selalu waspada agar tidak tersesat dari ajaran agama (dharma) sehingga di kemudian hari rohnya dapat yang suci dapat mencapai surge loka bersama roh suci para leluhur, bersatu dengan Brahman (Hyang Widhi). Dalam pergaulan muda-mudi pun diatur agar tidak melewati batas kesusilaan seperti yang tersirat dari lontar Semaradhana.
Upacara potong gigi biasanya disatukan dengan upacara Ngeraja Sewala atau disebutkan pula sebagai upacara “menek kelih”, yaitu upacara syukuran karena si anak sudah menginjak dewasa,meninggalkan masa anak-anak menuju ke masa dewasa.

Senin, 13 Januari 2014

Puri Gede Karangasem


Jalan2rnak
Sejarah Singkat Puri Gede Karangasem

Membangun Puri Gede Karangasem yang luas dengan kompleks bangunan yang besar adalah sangat mustahil untuk membangaun seperi membalik telapak tangan. Karena itu Puri Gede Karangasem dibangun secara bertahap.
Ide atau gagasan pembangunan Puri Gede Karangasem tercetus dari generasi keempat Raja Karangasem, yakni I Gusti Anglurah Made Karangasem Sakti, sang "atape rare", Dewata di Bullatri. Beliau membangun puri di sebelah utara Puri Amlaraja dinamakan Puri Kaleran sekitar tahun 1.700M. Puri Kaleran ini kemudian disebut Puri Ageng karena disana tinggal mereka yang memegang tampuk kerajaan disamping memang kompleks puri itu luas. Sedangkan Puri Amlaraja kemudian menjadi karang kepatihan yang diberi nama Puri Kelodan sampai sekarang karena letaknya disebelah selatan Puri Ageng (Agung, 1991).
Puri Gede Karangasem dibangun pada masa pemerintahan I Gusti Anglurah Made Karangasem pada abad ke-18. Dewata Tohpati) pada tahun 1.800. Setelah kemenangan melawan kerajaan Buleleng dan menaklukan kerajaan Jemberana, maka beliau memanfaatkan undagi dari Denbukit (Buleleng) untuk ikut serta pembangunan Puri Kaleran. Pembangunan puri kemudian dilanjutkan setelah datangnya I Gusti Anglurah Gde Putu dari Cakranergara Lombok, Puri Kaleran diperluas dan diperbaiki secara besar-besaran.  Puri Kaleran setelah selesai dibangun diubah namanya menjadi Puri Gede Karangasem, merupakan Puri terbesar diantara puri-puri yang ada di Karangasem.
jalan2enak
Puri pada waktu itu bernama Puri Kaleran mulai diperluas  serta diperbaiki oleh raja I Gusti Anglurah Gede Karangasem (Dewata Tohpati) pada tahun 1.800. Setelah kemenangan melawan kerajaan Buleleng dan menaklukan kerajaan Jemberana, maka beliau memanfaatkan undagi dari Denbukit (Buleleng) untuk ikut serta pembangunan Puri Kaleran. Pembangunan puri kemudian dilanjutkan setelah datangnya I Gusti Anglurah Gde Putu dari Cakranergara Lombok, Puri Kaleran diperluas dan diperbaiki secara besar-besaran.  Puri Kaleran setelah selesai dibangun diubah namanya menjadi Puri Gede Karangasem, merupakan Puri terbesar diantara puri-puri yang ada di Karangasem.




Minggu, 12 Januari 2014

Wisata alam Air Terjun Gitgit


Wisata Alam Air Terjun Gitgit Sebagian besar masyarakat Indonesia menjadikan Bali sebagai salah satu list utama tujuan wisata impian. Bahkan turis mancanegara mengenal Bali sebagai pulau eksotik yang memiliki banyak pantai indah. Namun, ternyata Anda tak hanya dapat menemukan pantai yang indah, tetapi air terjun yang tak kalah cantik. Obyek wisata air terjun gitgit adalah salah satu yang terkenal. 
Obyek wisata air terjun Gitgit terletak tidak jah dari kawasan wisata Bedugul, tepatnya di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Kalau dari kota singaraja jaraknya ± 11 KM menuju selatan dan dari denpasar 90 KM Anda hanya perlu berkerndara selama 30 menit dati Bedugul untuk sampai ke Buleleng. Anda dapat menemukan lokasi air terjun Gitgit saat melewati jalur yang menghubungkan Denpasar ke Singaraja. 
Air terjun Gitgit memiliki arus yang besar dengan ketinggian tebing sekitar 35 meter. Air yang jatuh mengalir deras menuju kolam besar di bawahnya. Pemandangan di sekitar air terjun Gitgit masih sangat alami. Nuansa segar yang disuguhkan oleh air terjun tertinggi di Bali ini cocok untuk para pecinta alam yang menyukai kegiatan trekking atau fotografi. 
Saat mengunjungi obyek wisata yang satu ini, Anda tidak hanya disuguhi oleh satu air terjun saja. Di sekitar air terjun Gitgit terdapat beberapa air terjun lain yang saling berhubungan dan memiliki pemandangan yang tak kalah cantik. Selain itu anda akan menikamati keindahan alam lainnya dari mulai anda berjalan dari tempat parker menuju air terjun, diantaranya pemandangan pesawahan dan kicauan burung. 
Untuk sampai menuju lokasi dari tempat parkir pengunjung harus berjalan kaki melalui kebun cengkeh dan kopi juga persawahan, dengan nuansa alam yang sejuk dan khas di daerah pegunungan. Sesampainya di tempat air terjun ini, kesan alami, asri, dan jauh dari polusi, embun atau uap air yang terbang ditiup oleh semilir angin, sungguh sebuah terapi alam yang bisa menyegarkan jasmani dan rohani, sebuah perjalanan dan rekreasi yang menyenangkan. Agar tak penasaran, sebaiknya sediakan waktu yang cukup lama saat Anda berkunjung ke obyek wisata air terjun Gitgit. Ingin kesana Hubungi: sewmobil




Rabu, 08 Januari 2014

Makanan khas Bali

Pulau Dewata bali memang terkenal memiliki banyak kesenian budaya dan kekayaan alam yang begitu indah mempesona. Bali memiliki banyak pantai yang sangat indah memukau. Maka tak heran banyak wisatawan lokal maupun mancanegara memilih Bali sebagai tempat menghabiskan waktu liburan bersama keluaga atau teman. Selain pantai,
Makanan khas Bali juga menjadi daya tarik para wisatawan untuk berkunjung ke Bali. Ada banyak makanan khas Bali yang wajib dicoba, nih, teman-teman. Seperti Ayam Betutu Bali, Serombotan
, Nasi Jinggo, dan Jaja Bali. Ayam Betutu merupakan ikon makanan khas Bali . Ayam Betutu adalah lauk yang terbuat dari ayam atau bebek utuh yang diisi bumbu, lalu dipanggang. Betutu juga digunakan sebagai sajian pada upacara keagamaan dan upacara adat. Serombotan adalah lauk pauk khas daerah Klungkung, terbuat dari sayur buah botor muda atau paku, toge, Serombotan sekilas mirip dengan Pecel, lo, teman-teman dan kubis yang dimasak setengah matang. Kemudian diberi bumbu yang disebut kalas yang terdiri dari santan, kunyit, lengkuas, bawang merah dan putih, ketumbar dan kencur. Kalas inilah yang menjadi ciri khas dari serombotan, saat dihidangkan ditaburi kacang goreng dan nasinya dicampur ubi jalar.
Nasi Jinggo mirip dengan nasi kucing yang ada di Jawa. Namun bedanya Nasi Jinggo ini ditambah dengan tempe, telur, dan tahu. Karena porsinya yang sedikit, kalau makan Nasi Jinggo tidak cukup kalau hanya makan satu porsi. Hihihi….
Jaja Bali adalah kue-kue basah ala Bali. Rasa kue di Bali cenderung manis, karena orang Bali suka dengan makanan manis. Biasanya untuk membuat pemanis kue, orang Bali membuatnya dari gula kelapa atau biasa meraka menyebutnya gula Bali. Kue-kue basah ala Bali ini banyak ditemui di pasar tradisional.

Senin, 06 Januari 2014

Masih ada destinasi kuliner lain yang tak kalah lezat




Jimbaran memang terkenal sebagai gudangnya seafood di Bali. Namun jika merasa keberatan dengan harga yang ditawarkan, masih ada destinasi kuliner lain yang tak kalah lezat. Coba saja bertandang ke Kedonganan.

Pantai panjang yang dilengkapi dengan lampu temaram membuat cafe dan restoran di kawasan Kedonganan terlihat romantis. Apalagi ditambah dengan asap bakaran yang menyebarkan wangi makanan seafood. Tentu akan memancing perut untuk minta diisi.

Namun tak semua orang berpendapat harga yang ditawarkan di sana bersahabat dengan kantong. Nah jangan dulu menyerah jika merasa harga di sana cukup mahal, alihkan tujuan Anda ke Pasar Ikan Kedonganan.

Letaknya berada di ujung jalan, jika dari jimbaran, Anda hanya perlu lurus hingga menemukan gapura bertuliskan Pasar Ikan. Di sanalah Anda bisa mencicip seafood dengan harga lebih murah namun rasanya tetap sama lezat.


Sabtu, 04 Januari 2014

Pantai Pandawa


Bagi Anda yang sering berlibur ke Pulai Dewata, mungkin sudah bosan dengan pantai Kuta, Sanur ataupun Dreamland. Jangan khawatir, bukan Bali namanya kalau tidak bisa membuat tempat baru untuk menarik kunjungan wisatawan.
Baru-baru ini, Bali membuka pantai baru, namanya Pantai Pandawa. Terletak di desa Kutuh Kecamatan Kuta selatan , Kabupaten Badung. Berjarak kurang lebih 3 km dari kawasan Wisata Nusa dua dan dan Pura Uluwatu. Semula Pantai Pandawa dikenal sebagai Secret Beach, karena lokasinya tersembunyi di balik deretan perbukitan batu yang hanya ditumbuhi semak-belukar. Secret Beach, menurut beberapa warga Desa Kutuh, sudah lama dikenal. Sayang akses yang cukup sulit menuju lokasi, membuat pantai ini sepi pengunjung. Meskipun ada, itu pun kebanyakan para peselancar asing dan domestik yang berkunjung. Untungnya, Pemkab Badung menyadari potensi wisata yang dimiliki pantai Pandawa. Alhasil kini akses menuju kesana semakin mudah untuk dilalui kendaraan.
Lalu, apa yang ditawarkan pantai Pandawa hingga layak dikunjungi? Sejak memasuki kawasan wisata ini, mata kita akan dibuat terbelalak oleh indahnya pemandangan tebing dipapas tegak, sebagian berundak, di kanan-kiri jalan. Sekitar 1,5 km jalan menuju pantai ini dipagari tebing-tebing kapur yang menjulang tinggi.

Jalan tersebut memang sengaja dibuat dengan membelah bukit-bukit kapur yang ada di Desa Kutuh, mirip bukit kapur yang dibelah di GWK. Mendekati pantai, tebing-tebing kapur tersebut dilubangi dan diukir dengan indah. Rencananya di tebing tersebut akan ditempatkan patung tokoh Pandawa Lima dalam Kisah Mahabharata yang terdiri dari Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa.

Mata kita kembali dibuat terkagum saat memasuki area pantai Pandawa. Panorama begitu indah nan menawan. Pasir putih bersih dengan air laut yang hijau kebiruan, tipikal pantai-pantai di Kawasan Bukit. Suasana pantainya sepi dan tenang. Pantai ini sangat cocok untuk mandi atau berenang karena ombaknya pecah di tengah laut. Bermain pasir di Pantai Pandawa juga sangat menyenangkan, karena pasirnya sanagt lembut. Karena letaknya berada di timur, kita pun bisa menikmati sunrise yang begitu cantik di pantai ini.


Pesona Pantai Pandawa lainnya adalah aktivitas para petani rumput laut di sepanjang pantai. Selain itu bisa melihat aktivitas paralayang dan motor trail diatas bukit. Karena pantai Pandawa berada dalam satu deretan dengan Pantai Gunung Payung, Desa Kutuh, kita pun bisa bisa menikmadi  pemandangan indah Air Terjun Pantai Gunung Payung yang tumpah ke pantai.